Persiapan Sebelum Nonton Konser ala GUWEH part 1
Nge-gas banget enggak sih, judulnya? Haha.
Ketika gue nonton konser Westlife di Jakarta tanggal 6 Agustus kemarin, gue jadi kepikiran buat bikin postingan ini. Gue liat, banyak yang masih ‘enggak ngerti’ dan awam sama apa aja yang harus dilakukan sebelum nonton konser. Selain itu, gue bikin postingan ini karena gue sendiri ada rencana untuk pensiun nonton konser. Do’ain aja ya biar benar terkabul wkwkwk
Daripada gue basa-basi enggak jelas, langsung aja gue kasih tau beberapa tips & trick (halah) sebelum lo mau nonton konser, khususnya konser di Indonesia. Bakalan panjang banget ini artikel, siap-siap aja ya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ceritanya, suatu hari lo baru banget dapet kabar kalau artis A akan konser di Jakarta (atau kota besar lainnya) tanggal sekian. Yang harus lo lakukan adalah:
Jelas ya, lo harus cari tau background si promotor konser tersebut. Terus, cari juga artis mana aja yang pernah dibawa sama promotor itu. Kalau zaman sekarang sih, promotor pasti punya instagram official ya jadi gampang lah kalau mau tau history-nya. Apalagi kebetulan lo dapetnya promotor terkenal dan punya reputasi bagus. Insya Allah ini lebih terjamin (biasanya minus di harga tiket yang bikin lo pengen jual ginjal).
Tapi yang bikin ragu ketika promotor itu masih baru dan hanya pernah buat konser untuk band kecil. Gue sih biasanya terus cari tau, apakah promotor itu pernah gagal buat konser sekaligus alasan pembatalannya kalau pernah. Gue pernah kok nekat nonton konser dari promotor yang pernah gagal bawa artis ke sini (konsernya emang jadi, cuma managemennya ngaco). Tapi sebelumnya, gue udah mempersiapkan diri buat kemungkinan terburuknya kayak konser batal terus duit lama refund. Kadang gue sempet lama mikir, kayak menimang-nimang apakah sebaiknya gue skip aja konsernya. Jadi intinya adalah..
2. Follow fan-base account Indonesia si artis tersebut
Seenggaknya selama lo belum ‘selesai’ nonton konsernya, lo harus follow akun fan base Indo nya. Cari di instagram atau twitter, biasanya sih pasti ada. Kenapa? Karena mereka-mereka ini pasti lebih sering nongkrongin akun promotor (bahkan beberapa punya akses buat nanya langsung ke promotornya) jadi kalau misalnya informasi dari promotor kurang jelas, para admin akun fan-base ini dengan senang hati akan menjelaskan. Kadang mereka bikin grup gitu buat paguyuban nonton konser artisnya, yang justru ini nilai plus banget sih. Yang apes adalah kalau akun fan-base Indo nya jarang aktif kayak gue nonton konser The Script tahun kemarin.
Nilai plus lagi, mereka sering mengadakan fan gathering sebelum hari-H konser. Jadi lo bisa tambah teman. Gue sering banget ketemu teman baru gara-gara nonton konser. Apalagi dari grup gitu, sekalian cari yang dekat rumah biar bisa nemenin pulang.
Contoh fan-base account:
3. Jangan pernah lelah nyari informasi bagaimana tiket itu akan dijualNilai plus lagi, mereka sering mengadakan fan gathering sebelum hari-H konser. Jadi lo bisa tambah teman. Gue sering banget ketemu teman baru gara-gara nonton konser. Apalagi dari grup gitu, sekalian cari yang dekat rumah biar bisa nemenin pulang.
Contoh fan-base account:
Penting banget ini karena ada hubungannya sama duit lo. Jangan males buat pantengin instagram promotornya. Cek terus komentar yang ada di sana. Kalaupun emang gak sempet, paling enggak nyalain notifikasi postingan. Soalnya penting banget cuy. Kayak konser Westlife kemaren, promotornya bilang di KOLOM KOMENTAR kalau pre-sale akan dimulai dari jam 10 pagi padahal di posternya ditulis jam 12 siang. Mereka bilangnya di 'kolom komentar' lho. Tapi menurut gue sih emang ini promotornya pekok sih, harusnya emang dibuat postingan khusus Terms&Conditions-nya.
Kalau misalnya masih kurang jelas, tanya lewat DM atau kalau lo modal dikit, bisa telepon ke kantornya. Tapi yang biasanya terjadi adalah telepon lo enggak diangkat atau nomornya sibuk. Kalau masih enggak dibales juga, bisa kirim e-mail ke mereka. Atau alternatif terakhir (ini sih cara gue), lo cari fan-base account Indo yang masih aktif seperti yang udah gue jelasin sebelumnya. Admin fan-base gitu sering komunikasi dan dilibatkan sama promotornya jadi bisa kok kalau lo mau tanya lewat adminnya. Terus, admin-admin akun fan-base ini sering welcome dan sabar banget buat jawab pertanyaan kita, yang penting ketika lo nanya yaa jangan songong juga...
Oke, sampai akhirnya kita tau tiketnya akan dijual di aplikasi atau website X, nah mending cepet-cepet lo bikin akun dan diverifikasi. Emang sih kadang malas ya e-mail kita jadi penuh spam akun-akun tersebut tapi bersabar lah. Nanti kalau udah selesai konser baru unsubscribe e-mail.
Setelah itu, cek metode pembayaran yang didukung aplikasinya apa aja. Kalau bisa, kita udah punya minimal 2 opsi metode pembayaran yang didukung aplikasi tersebut. Jangan sampai pas lo udah dapat tiket dan mau bayar, tiba-tiba kartu kredit lo ditolak. Atau aplikasinya mendukung transfer ke rekening Bank M***i*i tapi lo punyanya BSM (terus lo sepelein aja gitu) tapi ternyata pas mau bayar enggak bisa, dan lain sebagainya.
Oiya, tambahan lagi. Ketika lo mau beli tiket online, siapin HP sama laptop ya. Kadang lewat HP lebih cepat, kadang laptop/PC juga lebih cepat. Tergantung faktor luck. Kalau misalnya enggak ada laptop, bisa pinjem HP temen. Jangan mengandalkan satu perangkat aja kalau mau war beli tiket, minimal 2 opsi lah.
Setelah itu, biasanya kan dikasih tau ya jam berapa tiket akan dijual. Saran gue, siapin excel (kalau di PC) atau Notes/Catatan di HP. Terus diisi nomor KTP, nama lengkap, e-mail, Kota lahir, No. HP, No kartu debit/kredit, alamat rumah juga bisa. Dengan begitu, ketika pembelian tiket udah dibuka, lo bisa langsung co-pas ke kolom-kolom untuk pembelian tiket. Kenapa? Selain untuk menghemat waktu untuk pengisian identitas pembelian tiket, ini juga bisa meminimalisir kesalahan pengisian identitas lo sendiri. Kadang nih, saking semangatnya kita refresh halaman, pas berhasil masuk kita jadi kalah cepat atau bingung sampai salah isi identitas sendiri. Beruntung kalau ticket selling partner-nya bisa otomatis isi dengan sendirinya. Masalahnya, enggak semua partner penjualan tiket punya website kayak gitu hehe.
kayak gini contohnya
Biasanya, selalu ada drama setiap beli tiket konser tapi percayalah. Ketika lo udah dapat e-mail kalau e-ticket udah turun (bahasa formalnya: dicetak), leganya kayak rebahan habis 3 jam perjalanan Cikarang-Bekasi Kota.
4. Cek lokasi, transportasi, dan akomodasi buat pulang-pergi
Cek venue konser itu penting banget. Selain biar tau kapasitas orangnya kira-kira sebanyak apa (biasanya ada di press conference promotornya) tapi bagi yang berjiwa kepo *kayak gue* akan terus mencari tau, gimana sih venue-nya nanti. Seenggaknya lo ada bayangan kira-kira stage-nya diatur dimana. Kalau misalnya sistem seating juga bisa tau gambaran seat plan akan sesuai juga sebanyak apa nanti kursinya.
Oh iya, sekedar info aja sih kalau kursi yang ada di konser-konser itu biasanya disediakan dari venue ya. Iya, yang kemaren orang-orang ribut kalau kursi nonton Westlife kayak kursi kondangan. Selama gue nonton konser ya emang standar kursinya itu. Mungkin lo bisa protes kalau kursinya dari kayu lapuk yang rawan rubuh hehe. Tapi ada sih beberapa promotor yang mau keluar budget lebih buat upgrade kursinya.....
Setelah lo udah cek lokasi, jangan pernah forget buat cek transportasi buat ke sana. Naik apakah nanti ke sana, pulangnya juga naik apa. Kalau misalnya naik busway, coba cek apakah halte transjakartanya available 24 jam atau enggak. Kalau misalnya naik KRL, cek kereta terakhir jam berapa. Kalau mau naik Grab atau Gojek, harus siap sama harga yang akan naik berkali-kali lipat. Bisa dicek kok di Google Map kalau mau tau perkiraan kasarnya. Terus dari harga kasaran itu, tarif Grab atau Gojek itu bisa naik sampai 3x lipat, tergantung penonton konsernya sebanyak apa. Semakin rame, semakin mahal. Ya jelas sih karena bakal rebutan jadi harus siapin budget lebih. Kadang dapat driver-nya juga lama karena servernya sibuk / error.
Kayak gini tampilannya
Jikalau ternyata rumah lo jauh banget, di desa penari misalnya. Atau lo itu orangnya gampang pingsan/tepar di jalan, terus takut buat pulang tengah malam dan pengen nginep, cari the best hotel dari segi jarak dan biayanya (selalu duit kan ujung-ujungnya haha). Karena kalau lo nyewa kamar hotel yang ternyata jaraknya sampai 2 kilometer atau lebih (intinya enggak jalan-kaki-able) ya harus siap aja sih sama capeknya. Enggak mungkin kalau nonton konser enggak capek, apalagi kalau festival. Jadi pilih hotel yang terbaik dari segi kenyamanan buat lo. Kecuali kalau bawa kendaraan yaa terserah lo sih itu. Misalnya konser di GBK terus lo maunya hotel di Kemang. Yaudah, sabodo teuing aing mah sama sultan (anak ribet sih lebih tepatnya) macam ini..
5. Cari temen
Dari semua hal yang udah gue jelasin di atas, akan sirna kalau lo punya temen yang lebih freak, lebih well-prepared, rela berkorban, berjiwa teguh, sebagai temen nonton konser lo....
Tapi enggak juga deng. Kalau misalnya ada temen nonton enaknya yaa bisa sharing soal artis yang kita nonton. Apalagi kayak ex-pop-punk-head kayak gue kan susah ya dapat temen yang satu frekuensi, nah ini lah saatnya lo menemukan temen ngobrol yang kayak tiba-tiba ikrib banget gitu.
Untungnya lagi kalau misalnya teman lo punya arah pulang yang searah. Buat yang masih takut nonton sendiri sih wajib banget buat cari temen pulang dan berangkat. Yaaa minimal pulangnya aja. Daripada nekat nonton sendirian ditambah lagi lo anaknya buta arah. Tengah malam pula. Bahaya cuy. Tapi niiih.. kalau misalnya emang lo pengen nonton sendiri, saran gue lo harus bersikap defensive. Jangan mudah percaya sama orang lain tapi jangan takut juga buat nanya orang sekitar kalau bingung. Gue udah beberapa kali nonton konser sendiri dan alhamdulillah walaupun ada yang mabok deket gue, atau nyabu, atau moshing terus ribut di belakang gue, gue masih utuh pulang ke rumah tengah malam ;’)
~~~~~~~~~~~
Lima hal tadi bisa lo praktekkan sebelum lo nonton konser. Apalagi para newbie ya. Kalau ternyata lo udah melakukan semua hal tadi sebelum gue bikin postingan ini, tandanya kita punya cara yang sama. Terus, kalau misalnya ada yang kurang, bisa komentar di bawah. Gue menerima segala kritik dan saran kok asal jangan spam aja.
Tapi ini belom selesai ya, masih ada part 2. Misalnya apa aja sih yang perlu lo siapin sebelum masuk venue. Karena setelah gue pikir-pikir, kalau digabung bakal panjaaaaaang banget. Makanya gue pisah menjadi dua bagian. Part 2 nanti gue taro link-nya di bawah.
Tapi ini belom selesai ya, masih ada part 2. Misalnya apa aja sih yang perlu lo siapin sebelum masuk venue. Karena setelah gue pikir-pikir, kalau digabung bakal panjaaaaaang banget. Makanya gue pisah menjadi dua bagian. Part 2 nanti gue taro link-nya di bawah.
Oke, salam 'sok cantik' dari gue ya. Stay updated and rock to music! 😉
2 comments
Gue cuma berharap Pierce The Veil sama Stand Atlantic konser juga di Indonesia. Lagi ngefans sama PTV dan SA bisa jadi alternatif bagus buat replace WATIC.
ReplyDeleteBtw kemana aja sist, nggak ngepost-ngepost?
PTV kayaknya bakalan lama banget dah ke indonesia, yang udah deket Slipknot palingan tuh. Rame banget beritanya.
DeleteSibuk nih San, ngurusin kuliah, kerja, dan kebutuhan keluarga di saat bersamaan hahaha