THE SCRIPT: Freedom Child Tour di Jakarta!!

by - 1:31 AM


“Well, I’ve seen you in jeans with no make up on. And I’ve stood there in awe as your date for the prom. I’m bless as a man to have seen you in white. But I’ve never seen anything quite like you tonight..”

“I can’t unfeel your pain, I can’t undo what’s done, I can’t stand back the rain, but if I could I would. My love, my arms are open..”

“What am I supposed to do when the best part of me was always you? What am I supposed to say when I’m all choked up and you’re okay? I’m falling to pieces..”



“And my mates are all there trying to calm me down. ‘cause I’m shouting your name all over town. I’m swearing ‘If I go there now, I can change her mind turn it all around.’ And I know that I’m drunk but I’ll say the words. And she’ll listen this time eventhough they're slurred. So I dialed her number and confessed to her ‘I'm still in love’ but all I heard was nothing..” (KHUSUS NOTHING HARUS LENGKAP LIRIKNYA HAHAHHA)

“Already broken. Already gone. Already know you’re moving on. I’m a breathing, talking, Dead man, walking..”

“There’ll be a smile on my face and the kettle on. And it will be just like you were never gone..”

“’Cause baby when you’re gone all it does is rain. Rain, rain down on me. Each drop is pain, pain, pain when you leave. It’s such a shame, we fucked it up. You and me.. ‘cause baby when you’re gone all it does is rain..”

“How can I move on when I’m still in love with you?”


AMPUNI HAMBA, YA ALLAH, MASIH BELUM BISA MOVE ON DARI THE SCRIPT!!! *cries*


Pagi hari di bulan Desember kemarin, pas banget gue lagi berangkat kerja sambil buka instagram. Tiba-tiba gue lihat postingan @thescriptfamilyid tentang penjualan tiket konser The Script yang akan dibuka 3 jam lagi. Dan gue  langsung menjerit di parkiran...

“ANJIR ANJIR!!”

BANGKAYYYY. BARU PULANG DARI PLANET MANA HAH SAMPE BARU LIAT POSTINGAN INI???

~~~~~~

Sebetulnya, 8 tahun yang lalu, gue baru pertama kali tau The Script dari lagu paling legend-nya, The Man Who Can’t Be Moved. Ternyata gue suka banget sama musiknya yang easy listening. Bahkan sampai gue tulis tuh liriknya di buku gue. Cuma gue enggak tertarik banget buat nyari lagu The Script yang lain. Jadi kayak ya udah aja gitu.

Eh beberapa bulan kemudian, teman gue kasih tau kalau The Script baru mengeluarkan lagu Science & Faith. Gue dengerin dong dan hasilnya? Gue suka banget sama The Script!!! Gue langsung dengerin lagu-lagunya lainnya di album Science & Faith itu.



Lalu The Script mengeluarkan album #3 yang menurut gue juga oke bangetttt! Meskipun gaya musiknya makin Amerika, mereka tetap punya ciri khas sendiri.  The Script makin dikenal orang apalagi setelah Hall of Fame featuring will.i.am nya keluar. Enggak cuma orang lain yang suka, gue jelas makin suka dongs sama The Script.

Intinya gue masih ngikutin mereka dari album yang No Sound Without Silence (yang menurut gue ini album terbaikkkkkkk dari The Script. Numero uno lah pokoknya!) lalu ke album terbaru mereka Freedom Child. Oh iya, ada harta karun yang gue temukan di album yang terakhir, bisa dilihat di postingan ini yaps! (Harta Karun yang Gue Temukan di Tahun 2017)

*iklan iklan*

Meskipun gue suka The Script tapi gue enggak kepo-kepo amat sama bandnya. Biasa aja gitu, enggak sampai fangirling-an layaknya gue dan my future husband (dalam mimpi), Jack Barakat. Bahkan, sampai kemarin sebelum gue tau akan nonton konser The Script, gue cuma tau Danny doang. Mark sering banget di pikiran gue berubah nama jadi Mike. Yang lebih parah lagi, gue enggak tau nama Glen siapa hahaha. Taunya ya dia drummer The Script.

Soalnya gue suka The Script ‘murni’ karena musik mereka. Gue enggak peduli si Danny pacaran sama siapa, anaknya Mark ada berapa, anaknya Glen sekolah dimana, dan lain sebagainya. Gue cuma ngikutin perkembangan musik mereka. Dan kenapa gue cuma tau Danny? Karena cuma dia member The Script yang punya akun instagram dan twitter personal hahaha. Kalau enggak ada juga gue enggak tau namanya dia siapa. Maklum, gue punya penyakit susah menghafal nama orang.


Btw, lirik-lirik yang gue selipkan di atas kan rata-rata galau ya. Tapi sebetulnya lagu-lagu The Script itu full of meaning. Kayak Superheroes, Hall of Fame, If You Could See Me Now, Energy Never Dies, pokoknya semua lagu-lagu The Script itu berarti banget. Dari curhatnya Danny tentang kebiasaan mabuknya di lagu Nothing. Atau kesuksesan mereka di Hall of Fame. Atau tentang perjuangan seseorang dalam menjalani kehidupan di lagu Superheroes. Atau lagu Arms Open untuk orang-orang yang merasa dunia sangat jahat kepadanya.

Nah, itu intro kenapa gue bisa suka sama The Script. Balik ke tujuan utama postingan ini dibuat yaitu karena belum bisa move on dari konser The Script yah..

Sempet galau tuh gue mau beli festival atau golden priority. Bedanya ya golden di paling depan, festival di belakang. Terus, gue sempet kepoin setlist konser The Script di tempat lain dan menurut ‘indra ke-sotoy-an gue’, di konser itu mereka sempat pindah ke panggung yang lebih kecil di ¾ konser buat akustikan. Gue kan jadi galau tapi yaudah lah. Mana mungkin kali di Hall Kasablanka sekecil itu mau bikin 2 panggung. Akhirnya gue pilih yang golden walaupun gue jadinya harus misah sama teman gue.


Di hari Selasa itu, gue NGANTUK BANGET. PARAH. Gue tuh pengen tidur dulu gitu di mushola tapi pas gue lihat antrian udah kayak apaan tau ketika gue sampai, mau enggak mau gue ikut antri deh. Entah kenapa di hari itu gue capek banget. Bahkan saat sedang di venue dan tinggal nunggu The Script nya keluar, gue bisa tidur sambil berdiri coba -_- Sampai diperhatiin sama orang di sebelah gue, mungkin dia kira gue mau pingsan kali ya haha.

Udah gitu yaaa gue enggak terlalu excited banget sama konsernya The Script. Entah karena udah nongol di Indonesian Idol duluan kah, atau karena jiwa fangirling gue memudar, atau karena penyakit NGANTUK gue itu.... Terlalu banyak faktor.

Sebelum gue cerita tentang The Script-nya, gue mau komplain (yang mungkin bisa jadi masukkan buat promotornya juga). Sebetulnya lokasi konser di Kokas itu enak sih, bisa dijangkau dari mana aja. Sinyal juga ada. Cuma ya itu, tempatnya sempit banget. Gue berasa jadi pepes ikan mas saat di venue. Desak-desakan banget njiiiirrr. Udah tau fans The Script banyak tapi malah pilih venue di sana. Bahkan tiket udah sold out pun masih banyak orang yang nyari (kebanyakan baru tau kalau The Script konser di Jakarta setelah nonton Idol).



Terus pas antri masuk tuh menurut gue kacau banget. Dorong-dorongan, tangan gue sampai kesangkut coba-_- Baru pertama kali lho gue nonton konser sampai segitunya. Dulu, gue nonton David Archuleta yang jelas-jelas lebih rame dan rusuh aja enggak sampai kayak gitu. Dan di benak gue, ini kan cuma konser The Script. THE SCRIPT LHO bukan SLIPKNOT. Tapi belum mulai konser aja udah desak-desakan kayak konser band metal.

Di saat itu gue harus menahan pegal dari jam 5 sampai jam 8 (waktu mulai konser). Sumpah yak, gue tuh udah pengen ke belakang bagian Golden yang deket festival biar bisa nyender. Tapi gue mikir perjuangan gue buat ngeliat The Script dari dekat belum selesai hahaha jadinya gue alihkan terus pikiran capek gue.

Sempet ngaret beberapa menit sampai akhirnya intro Awakening terdengar (dan ada video opening, pendapat The Script Family tentang Freedom itu sendiri) dan BOOM. Lagu Superheroes terdengar sambil Danny lari keluar dari samping kiri panggung.

MASYA ALLAH. Gue mengucap dalam hati. Langsung lupa sama capek dah hahahahaahhaha

Setelah itu mereka bawain lagu Rock the World. Itu lagu emang ENAK BANGET YAH, AKU PUN SADAR SEJAK PERTAMA KALI DENGAR ALBUM FREEDOM CHILD. Pada loncat-loncat dong walaupun jadi capek haha. Glen aja sempet senyum lebar banget pas lihat crowd yang ikut semangat di lagu itu.

Gue lupa deh, pas di bagian mana gitu, Danny ngomong aneh berkali-kali sambil senyum-senyum malu, yang bikin satu Hall mikir “Ini om-om ngomong apa sih?”. Dan ternyata dia ngomong ‘CINTA MATI’ dong AHAHAHAHAHA sumpah ngakak banget pas nyadar Danny ngomong gitu. Aneh banget kedengerannya wkwkkwkw


Lalu ketika lagu kesukaan gue dibawain, Arms Open, gue senang banget gilssss. Kalau orang lain pada nungguin The Man Who Can’t Be Moved, gue sih nungguin lagu ini, Nothing (TENTU SAJA LAH), Breakeven, Never Seen Anything Quite Like You, Wonders, dan For the First Time. Jadi jelas dong yaaa nyanyinya paling kencang. Malah dari sekitar gue, yang nyanyi itu cuma gue! Rata-rata enggak pada tau soalnya Arms Open ini kan lagu di album terbaru The Script.

Terus di lagu No Man is an Island, The Script sempat ajak main games gitu. Gilaaa badan gue diserempet dari kanan, dari kiri, makin benyek aja badan gue wkwkw Tapi asik sih. Seenggaknya The Script itu bukan typical artis yang cuma nyanyi terus kelar gitu aja.

Skip, skip, sampai akhirnya ke bagian paling menyebalkan buat gue. Ketika lampu satu Hall dimatiin semua, seakan-akan konser udah selesai. Dan secara tiba-tiba The Script udah pindah ke panggung kecil yang sempet gue lihat sebelum masuk venue!!!! Gue sempet mikir tuh pas baru masuk venue, kok ada panggung kecil di tengah dan SAMA SEKALI ENGGAK KEPIKIRAN kalau itu buat bagian akustik. Sumpah, gue kaget banget. Udah gitu Danny ganti kostum pakai batik dan panggung di belakang itu SUPER DEKET sama mereka bertiga! HUHUHU NYESEL BINGITS GUE BELI YANG GOLDEN.


Lah, gue di depan aja ketutupan HP mulu yak. Heran gue, kok bisa ya full satu konser tapi pegang HP terus? Gue sih dari awal emang tau HP gue jelek jadi enggak bakal nge-rekam tapi selain itu, gue pengen banget nikmatin waktu bareng The Script. Lagipula gue yakin kalaupun kangen nih sama konsernya, tinggal buka YouTube karena pasti ada orang lain yang nge-rekam. TAPI YA ORANG YANG REKAM ENGGAK SEBANYAK ITU JUGA KALI. Mukanya Danny ketutup HP mulu pas di dekat barisan gue huhu

Oke, oke. Balik ke Danny saat masih pakai batik..

Sayangnya, gue kan berharap banget ya di bagian akustik dinyanyiin lagu If You Ever Come Back versi akustik tapi ternyata malah We Cry. Yaaah gue kan kagak hafal wkwkwk Lalu lagu yang gue harapkan banget dong, NEVER SEEN ANYTHING QUITE LIKE YOU. Pas Danny ngomong “Lagu (yang akan kami bawakan) ini romantis banget buat pasangan kalian..” dan terdengar permainan keyboard-nya Danny.

AAAAAAA. Seketika mau nangis aing. Gue kipas-kipas dong, takut nangis beneran hahaha. Lebay banget ya, tapi jujur gue suka banget sama lagu itu. Pertama kali dengan lagu ini di album No Sound Without Silence, gue langsung merinding banget. Saking bagusnya. Jadi pas gue nonton live action-nya di layar besar depan gue (yep karena The Script di belakang, kita-kita yang di depan jadi nonton layar tancep), gue nyanyi kencang banget. Dan rata-rata yang di sekitar gue enggak tau lagu ini.



Sempat kesal sih tapi senang juga wwkkkwkw

Lalu Danny memberikan preach-nya tentang Freedom Child. Gue agak-agak lupa apa isinya wkwk intinya sih tentang kebebasan kita dalam memilih sesuatu. Enggak dibatasi dari hal apapun jadi dia minta yang datang ke konser The Script saat itu, tunjukkan Freedom Child di mata dunia. Begitu lah.

Sampai di lagu Energy Never Dies, napas gue udah mau abis itu. Tapi karena ini juga salah satu lagu favorit aing, gue tetap nyanyi dong walaupun jadi kayak ikan koi, megap-megap kecapekan wkwk

Sampai di bagian yang paling merinding, semua pada teriak “Breakeven! Breakeven! Breakeven!” ketika The Script sedang siap-siap mau bawain lagu selanjutnya. Lalu Danny ngomong, “Okay, guys. We hear you..” Lalu terdengarlah petikan gitar Mark. WAAAAHHHH. Langsung paduan suara satu venue dah.

Dari lagu Breakeven, gue sih udah tau bentar lagi selesai dah ini konser. Benar, konser mereka ditutup sama lagu Hall of Fame. Lalu Danny bawa bendera merah putih sambil lari-lari di space kosong antara panggung dan golden priority section. Pokoknya keren banget lah!

Sesampainya di rumah, gue haus banget bahkan menghabiskan teh pucuk sebotol gede. Lalu gue tepar sampai jam setengah 3 sore wkwkkwkwkwk.

Gila ya. Ini habis nonton konser atau habis bajak sawah? Capek banget gilaaaa tapi worth it sih. kapan lagi coba nonton The Script? Walaupun Glen bilang katanya mereka mau ke Jakarta lagi (btw ini konser kedua kali mereka di Indonesia) jadi yaaa semoga The Script enggak php lah ya.

Efek dari konser ini juga parah banget. Dari seminggu yang lalu, playlist gue cuma The Script sampai sekarang. Makanya untuk mengobati kerinduan gue, gue bikin postingan ini deh ahahah

The Script Setlist in Jakarta :
  1. Superheroes
  2. Rock the World
  3. Paint the Town Green
  4. The Man Who Can’t Be Moved
  5. Wonders
  6. Arms Open
  7. Nothing
  8. No Man is an Island
  9. If You Could See Me Now
  10. For the First Time
  11. Seat Stage : We Cry, Never Seen Anything Quite Like You
  12. The Energy Never Dies
  13. Rain
  14. No Good in Goodbye
  15. Breakeven
  16. Hall of Fame

Sayang banget sih enggak bawain lagu If You Ever Come Back atau Dead Man Walking. Kalau sampai iya, bahagia banget gue. Apalagi kalau bawain Science & Faith (tambah enggak mungkin) hahaha

Btw, ada playlist Spotify nya ya.


Agak lebay ya, gue sampai bikin postingan kayak gini? Berasa kayak enggak pernah nonton konser? Hahhaha soalnya kalau di dunia nyata, siapa yang mau dengerin cerita gue sepanjang ini coba? Makanya gue bikin postingannya di blog. Namanya juga kenangan hidup hueheheh

You May Also Like

0 comments

//]]>